Hasil Kemampuan T-26/M-26 Pershing Selama WW II
Selama perang dunia kedua banyak produksi persenjataan dalam perang meningkat pesat sehingga memunculkan berbagai jenis persenjataan yang digunakan saat perang. Salah satu dari sekian banyak persenjataan yang digunakan ialah TANK yang merupakan kendaraan lapis baja yang menjadi momok menakutkan dalam perang dunia.
Selama perkembangan Tank pada perang dunia ke dua disini admin akan membahas mengenai kemampuan Tank T-26/M-26 Pershing selama perang PD 2, yuk simak penjelasannya.
Dalam sejarahnya hal yang pertama harus diketahui bahwa hanya 310 unit
tank saja yang dikirim ke Eropa sebelum VE Day (Victory Europe), dan hanya 20
unit saja T-26/M-26 yang tercatat ikut dalam sebuah pertempuran yaitu saat
Zebra Mission. Secara keseluruhan kinerja Pershing cukup baik, tercatat hanya 2
unit saja tank tersebut dan satu diantaranya hancur total, tetapi itu
mengungkapkan beberapa kelemahan desain pada tank Pershing seperti penggunaan
mesin bertenaga kecil untuk ukuran tank berbobot 46 ton. Tank Pershing
menggunakan mesin Ford GAF 8 silinder bertenaga bensin dan berkekuatan 450hp -
500hp, mesin ini sama persis seperti yang digunakan Ford GAA V8 450-500hp milik
M4A3 Sherman yang bobotnya 5 ton lebih ringan.
Akibatnya tank Pershing kurang bertenaga, terutama saat medan berbukit atau berlumpur. Hal ini terbukti saat tank Pershing terjun dalam pertempuran Korea yang dimana tank tersebut kesulitan dalam menghadapi medan berbukit disana, meski secara keseluruhan Pershing lebih unggul dari T-34-85, namun masalah ini tidak bertahan lama hingga M46 Patton diperkenalkan dan memasuki Perang Korea. 90mm gun M3 milik Pershing terbukti ampuh merobohkan semua jenis tank Jerman, terutama saat menembakkan menggunakan peluru HVAP (APCR), salah satu jenis tank Pershing juga menggunakan laras 90mm M3 lebih panjang dikarenakan untuk melawan Tiger II.
Super Pershing dengan plat armor add-on applique juga sempat diterjunkan di Eropa selama WW II, U.S Army sendiri mengklaim telah menghancurkan Tiger II dengan Super Pershing. Secara keseluruhan Pershing memiliki hasil cukup menggembirakan, tetapi tidak menguntungkan karena peralatan Bailey Bridge milik U.S Army tidak cukup kuat menahan bobot tank seberat 46 ton tersebut.
Akibatnya tank Pershing kurang bertenaga, terutama saat medan berbukit atau berlumpur. Hal ini terbukti saat tank Pershing terjun dalam pertempuran Korea yang dimana tank tersebut kesulitan dalam menghadapi medan berbukit disana, meski secara keseluruhan Pershing lebih unggul dari T-34-85, namun masalah ini tidak bertahan lama hingga M46 Patton diperkenalkan dan memasuki Perang Korea. 90mm gun M3 milik Pershing terbukti ampuh merobohkan semua jenis tank Jerman, terutama saat menembakkan menggunakan peluru HVAP (APCR), salah satu jenis tank Pershing juga menggunakan laras 90mm M3 lebih panjang dikarenakan untuk melawan Tiger II.
Super Pershing dengan plat armor add-on applique juga sempat diterjunkan di Eropa selama WW II, U.S Army sendiri mengklaim telah menghancurkan Tiger II dengan Super Pershing. Secara keseluruhan Pershing memiliki hasil cukup menggembirakan, tetapi tidak menguntungkan karena peralatan Bailey Bridge milik U.S Army tidak cukup kuat menahan bobot tank seberat 46 ton tersebut.
Sumber : @migthywarr
Belum ada Komentar untuk "Hasil Kemampuan T-26/M-26 Pershing Selama WW II"
Posting Komentar