Battle of Tannenberg 1914 : Ketololan Petinggi Russia Di Tanah Jerman
Battle of Tannenberg sendiri berjarak 30 Km dari Königsberg, lebih dari 230,000 pasukan Russia yang di dalamnya terdapat 1st Army & 2nd Army yang di komandoi oleh Alexander Samsonov dan Paul von Rennenkampf. Sedangkan di pihak Prussia memiliki VIII Army yang berisi 150,000 pasukan dan di komandoi oleh Paul von Hindenburg dan Erich Ludendorff. Hasil peperangan tersebut di menangkan sangat telak oleh Prussia, mereka hanya kehilangan 14,000 orang saja dan sebaliknya Kekaisaran Russia kehilangan 170,000 pasukan lebih, bahkan 2nd Army Russia musnah tak tersisa dalam pertempuran tersebut, Alexander Samsonov sendiri sebagai komandan 2nd Army bunuh diri dengan menembakkan kepala nya akibat kehilangan seluruh pasukannya.
Kenapa Bisa Kalah Telak ?
Dari 230,000 pasukan Russia, hampir semuanya adalah wajib militer tak terlatih, bahkan sebagian kecil pasukan tidak dipersenjatai dengan baik. Hal ini diperparah logistik yang tak menentu, pengiriman logistik mengandalkan jalur rel kereta api trans Serbia, namun tahun 1914 jalur rel tersebut belum 100% selesai dan itu pun jalur rel dipergunakan prioritas sebagai pengiriman pasukan bukan makanan. Jendral jendral Russia masih menggunakan taktik kuno dengan mengorbankan pasukan sebanyak mungkin, taktik ini masih digunakan mereka pada WW II.
Ironisnya, Panglima Tertinggi pasukan Rusia, Grand Duke Nikolai Nikolaiviech mengecilkan/meremehkan musibah itu, dengan mengatakan bahwa itu harus fokus pada Austria-Hongaria, bukan Jerman.
Belum ada Komentar untuk "Battle of Tannenberg 1914 : Ketololan Petinggi Russia Di Tanah Jerman"
Posting Komentar